Diduga ini Pemicu Suami Tega Bunuh Istrinya
1 min read
Adu mulut pasangan suami istri berakhir tragis. Riska Safitri Baharuddin (20), tewas di tangan suaminya sendiri, Asparid Ambo Sakka,(25), di kediaman mereka di Jalan Karunrung Raya, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Senin, 26 Juni.
*************
Asparid Ambo Sakka terlelap tidur di ruang keluarga. Senin, sekira pukul 06.30 Wita. Tiba-tiba, tanpa sengaja kaki istrinya mengenai kepala Asparid.
Ia pun terbangun dan menanyakan hal itu kepada istrinya. Riska hanya menjawab tidak sengaja melakukan itu. Asparid kemudian melanjutkan tidurnya.
Kurang lebih dua jam kemudian, Asparid bangun. Mahasiswa perguruan tinggi swasta ini pun kembali mempertanyakan alasan istrinya sehingga kaki istrinya itu mengenai kepalanya.
Pertengkaran mulut pasangan suami istri ini pun tak terhelakkan. Di tengah pertengkaran itu, bayi pasangan suami istri yang berumur dua bulan tersebut menangis.
Asparid kemudian meminta istrinya untuk memberikan susu. Namun dijawab oleh istrinya agar suaminya itu membeli susu ke toko saja. Riska pun sempat menidurkan anaknya.
Setelah pertengkaran mulut sempat mereda, Riska masuk ke dalam dapur dan mengambil pisau. Wanita muda ini pun meminta kepada suaminya itu agar dibukakan pintu karena akan pulang ke rumah orang tuanya. Ia juga mengancam akan membunuh anaknya jika tidak dibukakan pintu.
"Istri saya yang ambil pisau di dapur, kemudian mengancam anak saya mau dibunuh. Saya dan istri sempat bertengkar. Saat itu saya merebut pisau dari istri, namun tanpa sengaja tertikam. Bahkan jemari saya luka terkena pisau"dalihnya, ditemui di Polsek Rappocini, Selasa siang lalu.
Riska meregang nyawa di atas kursi sofa yang terletak di samping pintu rumah dengan luka tikaman di lehernya. Darah pun berceceran di kursi sofa dan juga di lantai rumah itu. "Saat itu, jam 2 siang,"beber Asparid.
Di tengah ketakutannya itu, Asparid kemudian membersihkan lantai rumahnya yang berceceran darah. Ia kemudian mengangkat tubuh istrinya yang sudah meninggal itu ke dalam ruang keluarga yang jaraknya kurang lebih empat meter.
Asparid kemudian meletakkan tubuh istrinya di atas kasur di depan pesawat televisi dan menutupinya dengan kain. Ia kemudian membawa bayinya dan meninggalkan kediamannya.
Dengan mobil rental, Asparid menuju ke kediaman orang tuanya di Kabupaten Bulukumba. Ia pun menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya. Mendengar hal itu, orang tua tersangka menyarankan agar anaknya itu menyerahkan dirinya ke Polres Bulukumba.
Selasa dini hari, 27 Juni, sekira pukul 02 30 Wita, Asparid menyerahkan diri ke Polres Bulukumba. Dia mengakui, telah membunuh istrinya dan ditinggalkannya di dalam rumah di atas kasur dan ditutupi kain.
Kanit Rekrim Polsek Rappocini, AKP Roby A Manaungi, mengatakan, tersangka pembunuh istrinya sudah dijemput dari Polres Bulukumba dan dibawa ke Polsek Rappocini, selanjutnya diserahkan ke Polrestabes Makassar.
Penyidik, kata dia, masih memeriksa tersangka secara intensif terkait motif pembunuhan tersebut. Apalagi, sebelumnya pasangan suami istri itu sempat cekcok. (*)
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.