Bandar Narkoba Berhasil Lari dengan Tangan Terborgol

"Bandar Narkoba Berhasil Lari dengan Tangan Terborgol"

1 min read


MAKASSARSIANA---Aksi penangkapan bandar narkoba jenis sabu-sabu di Jalan Tinumbu Lorong 132, diwarnai perlawanan sejumlah warga. Personel Reserse Narkoba Polrestabes Makassar, dilempari batu. Selasa, sekira pukul 14.30 Wita.

Berawal saat personel Satuan Reserse Narkoba yang menyamar hendak meringkus target operasi, Ruslan, 37, yang nongkrong di  ujung Jalan Tinumbu Lorong 132.  Saat didekati polisi, ruslan kemudian membuang bungkusan rokoknya yang berisi 13 paket sabu-sabu.

Saat hendak diborgol, Ruslan memberontak dan mengigit tangan salah seorang polisi yang meringkusnya itu.  Dalam posisi salah satu tangannya terbogol,  Ruslan berteriak dan memprovokasi warga.


INFOGRAFIS

"Tangan saya sempat digigit, Ruslan yang bertubuh besar itu kemudian memberontak dan berteriak memanggil keluarganya,"jelas salah seorang polisi.


Tak ayal, sejumlah warga pun mencoba menghalang-halangi penangkapan itu dengan melempari  batu ke arah polisi. Akhirnya, Ruslan pun berhasil melarikan diri dengan salah satu tangannya terborgol.

Akhirnya, bantuan dari personel Jatanras Polrestabes dan Patmor Shabara Polrestabes Makassar pun tiba di lokasi. Penyisiran pun dilakukan untuk mencari Ruslan. Sejumlah rumah yang dicurigai digeledah. Namun, Ruslan tidak berhasil diringkus.

Saat dilakukan penggeledahan di sejumlah rumah warga di Jalan Tinumbu Lorong 132 itulah, polisi memdapati  Rusman,(29) dan  rekannya, Rahmanto, (27) sedang menikmati sabu-sabu di dalam rumah. Di lokasi ini, polisi mengamankan 15 paket dan satu paket sabu-sabu serta satu bong yang digunakan keduanya.

Rusman  mengakui, rumahnya kerap ia jadikan tempat transaksi sekaligus tempat untuk menggunakan sabu-sabu. "Sudah sering dipakai gunakan sabu-sabu, tapi baru ketahuan,"bebernya.

Sementara itu, Rahmanto yang juga warga Jalan Sungai Saddang Baru ini mengakui, ia memperoleh sabu-sabu itu dari seseorang warga Tinumbu Lorong 132. Satu paket yang ia jualnya, dirinya mendapat keuntungan sebesar Rp300 hingga 500 ribu. "Saya beli, kemudian saya jadikan paket kecil seharga Rp100 hingga Rp150 ribu,"jelasnya.

Wakasat Reserse Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Fajri, menjelaskan, personelnya mendapat serangan warga saat hendak meringkus target operasi, sehingga Ruslan pun berhasil lolos dengan kondisi salah satu tangannya terborgol.

Saat dilakukan penyisiran ke rumah warga, Rusman,(29) dan  rekannya, Rahmanto, (27) diringkus saat asyik menggunakan sabu-sabu. Rusman, kata Fajri, menjadikan rumahnya sebagai tempat transaksi sekaligus menggunakan sabu-sabu.

"Jadi Rusman merasa aman, karena tetangganya juga sebagian besar keluarganya juga, sehingga memanfaatkan rumahnya sebagai tempat menggunakan sabu-sabu,"bebernya. (*)



Posting Komentar