Menantang Maut, Prajurit TNI Asal Kabupaten Bulukumba Menuai Pujian Warganet

"Aksi Serka Darwis, prajurit Kodam XIV Hasanuddin yang bertaruh nyawa demi menyeberangkan siswa."

1 min read

-Seberangkan Siswa dengan Gondola

MAKASSARSIANA---Aksi Serka Darwis, prajurit Kodam XIV Hasanuddin yang bertaruh nyawa demi menyeberangkan siswa  itu viral setelah akun instagram Penerangan Kodam Hasanuddin memajang foto Serka Darwis saat menyeberangkan siswa. Aksi itu pun mendapat pujian  warganet.

Saban pagi, dengan seutas tali yang terikat di batang pohon besar,  selembar papan dan bambu, pria kelahiran Kabupaten Bulukumba, 5 Juli 1964 ini menyeberangkan gondola dari Desa  Maroko, Kecamatan Rante Angin ke desa tetangga, Desa Tinokari, Kecamatan Wawo, Kolaka Utara.

Serka Darwis pun menyeberangi Sungai Rante Angin yang  lebarnya 60 meter dengan kedalaman kurang lebih 7 meter itu dengan gondola yang ditumpangi sejumlah siswa. "Rasa was-was dan takut, itu pasti ada sebagai manusia. Tetapi semua itu harus ditempuh, demi masa depan. Makanya yang diutamakan itu adalah keselamatan mereka (para siswa, red),"tegasnya.

Sekali menyeberangkan anak sekolah, tambah dia, membutuhkan waktu kurang lebih empat menit. Gondola semakin cepat tiba jika ada orang di seberang sungai yang menarik tali. Jika tidak, tentu membutuhkan waktu yang lama, karena dirinya harus menarik tali hingga sampai ke sebelah sungai.

Menurut prajurit TNI asal Desa Bontomarannu, Kecamatan Kajang, Bulukumba ini, apa yang dilakukannya  juga merupakan bagian dari tugas pokok, "Bagaimana mengatasi apa yang menjadi kesulitan masyarakat,"ujar alumni SDN 104 Jannaya, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, Bulukumba ini.

Dia menceritakan, saat hendak mandi, biasanya menyempatkan diri untuk menyeberangkan anak sekolah. Apalagi, kediamnnya memang berjarakjauh dengan gondola tersebut.

Hanya saja, beber Darwis, jika musim hujan tiba, air sungai kerap meluap. "Inilah biasa yang menjadi kekhawatiran. Biasanya, anak sekolah tidak pulang ke rumahnya, karena khawatir dengan air yang meluap tersebut, sehingga terpaksa menginap di rumah warga di dekat sekolahnya,"beber alumni
SMP Negeri 20, Kecamatan Kajang, Bulukumba ini.

Dia menjelaskan, dirinya merasa terpanggil menjadi prajurit TNI saat duduk di bangku Kelas II SMEA di Kabupaten Bantaeng pada 1989. Usai pendidikan Tamtama, dirinya pun ditugaskan di Yonif 721/Makkasau di Kabupaten Pinrang. Kemudian memgikuti pendidikan Secaba, kemudian kembali ke kesatuan awal dan kemudian pindah tugas ke  Koramil 1412-03/Lasusua.

Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus SB, mengapresiasi langkah yang dilakukan salah seorang personelnya itu.  Agus SB menegaskan, sebagai babinsa tentu harus mampu untuk membantu kesulitan masyarakat di wilayah desa  binaannya." Panggilan tugasnya kadang harus mengorbankan kepentingan pribadinya,"tegasnya. (*)
Posting Komentar